Keistimewaan Bulan Muharram adalah sesuatu yang selayaknya terus dijalankan dan tidak ditinggalkan oleh para muslimin dan muslimat. | WartaBerita.Net -- Ilustrasi. (net)
Keistimewaan Bulan Muharram adalah sesuatu yang selayaknya terus dijalankan dan tidak ditinggalkan oleh para muslimin dan muslimat.
WartaBerita.Net | JAKARTA – Bulan Muharram dalam penanggalan Hijriyah adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah, Muharram memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai “Syahrullah” (Bulan Allah). Penyebutan ini menunjukkan betapa agungnya bulan tersebut diantara bulan-bulan lainnya dalam penanggalan Hijriyah.
7 Keistimewaan Bulan Muharram
Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh WartaBerita.Net dari beberapa sumber, diantaranya Al-Qur’an Surah At-Taubah: 36, Hadits Riwayat Muslim tentang Puasa Asyura, serta Kitab Lathaif al-Ma’arif karya Ibn Rajab al-Hanbali, setidaknya ada 7 keistimewaan bulan Muharram beserta amalan sunnah yang bisa diamalkan untuk meraih pahala besar:
1. Termasuk Bulan Haram (Suci)
Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah: 36:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”
Muharram termasuk salah satu dari 4 bulan haram (Muharram, Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah), di mana dosa dan amal shaleh yang dijalankan dalam bulan itu niscaya dilipatgandakan balasannya oleh Allah SWT.
2. Tanggal 10 Muharram yang Penuh Sejarah dan Puasa Hari Asyura
Tanggal 10 Muharram, atau lazim disebut Hari Asyura, memiliki banyak peristiwa penting, diantaranya:
- Nabi Musa AS dan Bani Israil diselamatkan dari Firaun.
- Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan.
- Nabi Nuh AS dan pengikutnya selamat dari banjir besar.
Untuk mengingat berbagai peristiwa penting yang pernah dialami oleh para nabi dan rasul serta jatuh pada tanggal 10 Muharram, maka Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berpuasa sunnah pada tanggal 10 Muharram, yan dikenal dengan Hari Asyura dan puasanya disebut Puasa Asyura.
Kata Asyura sendiri secara bahasa berarti hari kesepuluh. Maka secara harfiah, puasa Asyura merujuk pada puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Dengan pemahaman yang benar, kita tidak hanya mendapatkan pahala puasa, tetapi juga pahala mengikuti sunnah Rasulullah SAW secara utuh.
Keutamaan pertama adalah kesempatan mendapatkan pengampunan dosa selama satu tahun yang lalu. Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Keutamaan kedua adalah menumbuhkan semangat dalam mengikuti ajaran Nabi SAW. Puasa Asyura bukan sekadar puasa sunnah, tetapi juga bentuk ketaatan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
3. Puasa Sunnah yang Sangat Dianjurkan
Selain puasa Asyura, disunnahkan juga berpuasa 9 dan 10 Muharram (Tasu’a dan Asyura) untuk menyelisihi Yahudi. Dalam pelaksanaan Puasa Asyura, Rasulullah ﷺ tidak hanya menganjurkan puasa di tanggal 10 saja.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, beliau berkata, “Ketika Rasulullah ﷺ berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa, para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Maka beliau bersabda, ‘Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a).'” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menjadi dasar penting dalam melaksanakan ibadah puasa Asyura. Meskipun Rasulullah ﷺ hanya menyebut niat berpuasa pada tanggal 9 dan belum sempat melakukannya karena wafat, para ulama kemudian menganjurkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram secara bersamaan.
4. Bulan yang Dijadikan Momentum Hijrah Nabi
Muharram menjadi tonggak sejarah Hijrah Rasulullah Muhammad ﷺ dari Makkah menuju Madinah. Perjalanan hijrah ini menandai awal peradaban Islam, dan penanggalan Islam, yang disebut Hijriyah.
5. Waktu Terbaik untuk Bertaubat dan Memperbanyak Amal Shalih
Bulan Muharram termasuk dalam bulan haram (bulan suci). Dengan demikian, bulan Muharram adalah waktu tepat untuk melakukan kegiatan-kegiatan baik, diantaranya:
- Memperbanyak istighfar.
- Sedekah dan membantu sesama.
- Memperkuat silaturahmi.
6. Pahala yang Dilipatgandakan
Amal kebaikan di bulan Muharram memiliki nilai lebih di sisi Allah SWT.
7. Momentum Memperbaharui Niat dan Iman
Sebagai awal tahun Hijriyah, salah satu keistimewaan bulan Muharram yaitu menjadi momentum yang mengingatkan kita untuk selalu muhasabah diri dan memperbaiki kualitas ibadah.
Amalan Sunnah di Bulan Muharram
Beberapa amalan yang sering dilakukan sebagai pertanda keistimewaan bulan Muharram adalah sebagai berikut:
- Puasa Asyura (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram).
- Memperbanyak sedekah.
- Shalat malam dan membaca Al-Qur’an.
- Silaturahmi dan berbuat baik kepada keluarga.
- Memperbanyak dzikir dan istighfar.
Keistimewaan bulan Muharram sebagai bulan penuh berkah tentunya harus dimanfaatkan dengan amal saleh secara optimal oleh muslimin dan muslimat. Dengan memahami keistimewaannya, kita bisa menjadikan Muharram sebagai awal perubahan menuju kebaikan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memotivasi kita untuk mengisi Muharram dengan amal terbaik! #KeistimewaanBulanMuharram
[WB]
| Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |
