Foto Kita Blur, Tapi Kenangan Tetap Abadi Dan Terasa Dekat

Foto Kita Blur adalah judul lagu dari Sal Priadi yang dirilis pada tahun 2024, tak hanya menghadirkan melodi syahdu, tetapi juga menyuguhkan lirik mendalam dan penuh makna emosional.

WartaBerita.Net | JAKARTA – Lagu ini menjadi pengingat bahwa meskipun sebuah foto terlihat buram, kenangan yang tertanam di baliknya tetap dapat terasa begitu tajam dan menyentuh.

Lirik yang Menyentuh, Penuh Imaji Cinta dan Kehilangan

Kalimat pembuka lagu “foto kita blur tak banyak yang kulihat, tapi banyak yang aku ingat” langsung membawa pendengar ke dalam perasaan nostalgia. Bukan kenangan visual yang diandalkan, melainkan perasaan yang melekat di hati. Foto buram itu adalah metafora dari hubungan yang pernah sangat dekat, tapi kini tinggal bayangan samar yang menyisakan ingatan mendalam.

Sal Priadi menggambarkan cinta yang manis dan jenaka melalui lirik seperti “kamu blueberry dan aku pastry,” atau “nama depanmu nama belakangku jadi nama toko roti.” Imaji ini menggambarkan kedekatan dan keintiman yang pernah tumbuh dalam sebuah hubungan, lengkap dengan panggilan sayang dan canda tawa yang tak terlupakan.

Namun, semua itu berbalik arah dengan cepat: “Ku tutup dengan satu trik sulap, kau bisa hilang secepat kilat.” Perginya seseorang yang begitu dicintai hanya menyisakan kekosongan dan kerinduan. Bahkan upaya sederhana seperti ingin “tepuk tangan” menjadi sia-sia karena sosok itu belum juga kembali.

Foto Kita Blur, Frasa Simbol Kenangan yang Tak Terlupakan

Frasa “foto kita blur” berulang kali disebut dalam lagu ini, menandakan betapa kuatnya simbol tersebut dalam menggambarkan memori yang tertinggal. Foto yang tidak jelas secara visual, justru menyimpan emosi yang sangat nyata dan dalam. Lagu ini berbicara tentang bagaimana perasaan bisa jauh lebih jelas daripada bukti fisik, dan bagaimana hati bekerja lebih kuat dari mata saat mengenang masa lalu.

Kenangan Tak Selalu Terlihat, Tapi Selalu Terasa

Dalam bagian akhir lagu, emosi semakin intens ketika Sal menyanyikan “tangisan jelas aku lihat, senyum yang pernah hiasi duniaku.” Ini adalah momen klimaks emosional, di mana memori yang dulu indah berubah menjadi luka. Lagu ini bukan hanya soal kehilangan, tapi juga penerimaan akan kenyataan bahwa beberapa hal memang hanya bisa hidup dalam ingatan.

Lagu yang Mengajak Kita Merenung

Lagu ini adalah karya musik yang menyentuh jiwa, penuh dengan simbolisme dan emosi yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang pernah mengalami cinta dan kehilangan.

Melalui lirik puitis dan penuh makna, Sal Priadi berhasil menggambarkan bagaimana kenangan bisa bertahan meskipun gambarnya telah pudar. Lagu ini mengajarkan bahwa cinta sejati mungkin tidak selalu terlihat, tapi selalu bisa dirasakan.

Lirik:

Foto kita blur tak banyak yang kulihat
Foto kita blur tapi banyak yang aku ingat

Foto kita blur kita pernah begitu dekat
Foto kita blur kini memorinya ku dekap

Pernah ada hati merah muda terbang terbang di atas kepala
Lompat lompat kegirangan lalu duduk duduk manis di pipimu

Juga titik dua tanda bintang dengan banyak tanda tanda seru
Tanpa banyak tanda tanya sering kita saling kirim cium jauh

Memilih nama panggilan mesra kamu blueberry dan aku pastry
Nama depanmu nama belakangku jadi nama toko roti

Ku tutup dengan satu trik sulap kau bisa hilang secepat kilat
Ingin aku tepuk tangan tapi belum juga melihatmu kembali

Foto kita blur tak banyak yang kulihat
Foto kita blur tapi banyak yang aku ingat

Foto kita blur kita pernah begitu dekat
Foto kita blur kini memorinya ku dekap

Foto kita blur tak banyak yang aku lihat
Foto kita blur tapi banyak yang ku ingat
Foto kita blur kita pernah begitu dekat

dekat..

Foto kita blur tak banyak yang aku lihat
Foto kita blur tapi banyak yang ku ingat

Foto kita blur kini memorinya ku dekap

dekap..

Tangisan jelas aku lihat
Senyum yang pernah hiasi duniaku

Masih jelas aku teringat
Bagaimana hariku pernah kelabu

Foto kita blur tak banyak yang kulihat
Foto kita blur tapi banyak yang aku ingat

Foto kita blur kita pernah begitu dekat
Foto kita blur kini memorinya ku dekap

[WB]