Harapan Para Delegasi KTT G20 Berkunjung ke Pulau Kapo-Kapo
Home Stay atau Cotage yang diswakan di sini adalah rumah para penduduk setempat. Dengan harga sewa berkisar mulai Rp 350 ribu hingga sejuta rupiah semalam, akan memanjakan para tamu dan wisatawan yang datang ke sini. Pilihannya bisa rumah yang kecil atau rumah besar lengkap kamar dan dapur berikut peralatan yang bisa dipakai untuk memasak,
Menurut Zuhrizul Chaniago, pemilik Kapo-Kapo Beach Cotage, animo masyarakat lokal dan mancanegara datang ke sini sangat antusias dan tinggi. Pria yang biasa disapa Zul ini membangun resort dengan sistem kerjasama pemilik lahan, masayarakat atau penduduk setempat. Zul membangun Cotage untuk keluarga dan grup yang setiap akhir pekan selalu saja ada tamu yang datang menginap di sini.
“Meski Pulau Kapo-Kapo letaknya terisolir, tetapi karena ada yang berbagi pengalaman menikmati pulau ini dan jadi tersebar, membuat orang lain tertarik datang ke sini. Setiap akhir pekan selalu saja ada yang datang,” kata Zul yang juga menjadi Ketua DPW Indonesia Adventure Travel and Trade Asociation (IATTA) Sumatera Barat pada beberapa waktu lalu.
Pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 12 Maret 1972 ini menjelaskan Pulau Kapo-Kapo menyuguhkan suasana tenang, cocok untuk mereka yang ingin healing atau menenangkan diri. Dan karena pulau ini letaknya terpencil, maka supaya pengunjung yang datang ke sini mendapatkan suasana yang berasa aman, nyaman dan privat, masyarakat setempat hanya menyediakan penyewaan berdasarkan jumlah vila dan cotage yang ada. “Supaya tidak kebanyakan orang justru mengurangi sensasi privat dan healing saat berada di Pulau Kapo-Kapo,”kata Zul.
Selanjutnya, Zul yang juga tergabung sebagai Koordinator Tim Percepatan Sumbar Madani Bidang Pariwisata ini menyambut baik apabila Pulau Kapo-Kapo direkomendasaikan sebagai salah satu destinasi wisata yang ditujukan bagi para delegasi KTT G20.
“Selama ini ada juga wisatawan mancanegara yang datang dan langsung tertarik dengan keindahan, keasrian dan keheningan Pulau Kapo-Kapo. Saya sebagai tokoh pariwisata di Sumbar akan senang dan berterimakasih apabila para delegasi KTT G20 datang ke sini,”ujar Zul bersemangat.
Hal senada juga dikatakan Suhendri, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan, Kawasan Mandeh Pesisir Selatan, Sumatera Barat. “Kami siap dan bersukacita apabila wisata yang kami miliki seperti Pulau Kapo-Kapo bisa menjadi bagian dari event KTT G20,”kata Suhendri.
Memang, bila menyaksikan keindahan di Pulau Kapo-Kapo ini yang menjadi Nirwana Wisata Bahari di Ranah Minang, boleh jadi para dekegasi KTT G20 akan tertarik dan tidak akan menolak bila ada tawaran menikmati destinasi di sini. Dan tentunya para delegasi ini akan semakin mengerti, memahami dan mengetahui bahwa wisata Indonesia yang indah tak hanya Bali, tetapi masih banyak wisata lain yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. [WB]