
Bank Sentral Inggris, atau Bank of England (BoE) akan menunda pengetatan kuantitatif lebih lanjut hingga pasar obligasi pemerintah (gilt markets) tenang. | WartaBerita.Net -- Ilustrasi: Bank Sentral Inggris. (Foto: BoE)
WartaBerita.Net | LONDON – Bank Sentral Inggris, atau Bank of England (BoE) akan menunda pengetatan kuantitatif lebih lanjut hingga pasar obligasi pemerintah (gilt markets) tenang.
langkah itu sebagai upaya bank sentral mengakomodasi permintaan investor untuk menunda penjualan baru obligasi pemerintah Inggris (gilt) senilai 838 miliar Poundsterling.
Langkah akomodatif Bank of England ini sebagai penundaan program pengetatan kuantitatif, atau dengan kata lain pelaku pasar melihatnya sebagai pelonggaran QE (quantitative easing, atau pelonggaran kuantitatif) di Inggris. Pasalnya, langkah pengetatan kuantitatif ini sebagai sebuah proses yang telah dilakukan oleh bank sentral lain di seluruh dunia yang telah mulai mengurangi neraca yang membengkak.
Pelaku pasar menyambut baik langkah Bank of England menunda penjualan miliaran poundsterling obligasi pemerintah dalam upaya untuk mendorong stabilitas yang lebih besar di pasar obligasi menyusul gagalnya “Anggaran Mini” Inggris yang dicetuskan PM Inggria yang baru, Lizz Truss.
Sebagaimana dikutip dari FT, Bank Sentral Inggris telah menunda dimulainya program pengetatan kuantitatif yang tadinya akan melakukan penjualan obliasi senilai 838 miliar poundsterling dari 6 Oktober hingga akhir bulan November ini.
BoE menilai saat ini pasar obligasi “sangat tertekan” dalam beberapa minggu terakhir. Penilaian tersebut turut didukung oleh Komite Kebijakan Keuangannya.
Sebelum keputusan BoE itu, Investor juga telah memperingatkan bahwa rencana bank sentral untuk mulai menjual obligasi dalam portofolionya pada akhir bulan ini dapat mengganggu stabilitas pasar.
Langkah BoE memang telah mampu menurunkan yield obligasi 30-tahun dari level tertinggi baru-baru ini lebih dari 5 persen menjadi 4,32 persen pada Senin (17/10). Walau demikian, angka itu masih jauh di atas 3,75 persen yang dicapai sebelum bencana “Anggaran Mini”.

Pelaku Pasar Respons Positif Langkah Bank Sentral Inggris
Jim Leaviss, kepala investasi untuk pendapatan tetap publik di M&G Investments, mengapresiasi langkah BoE itu. Pasalnya, dirinya tidak yakin bila pasar mampu tetap tenang bila BoE terburu-buru melakukan penjualan obligasi dan mengabaikan kondisi pasar.
“Saya tidak yakin itu bijaksana bagi mereka untuk langsung pergi, karena pasar sangat rapuh saat ini,” ujarnya.
Sandra Holdsworth, kepala suku bunga Inggris di Aegon Asset Management, menambahkan: “Ketika mereka harus mendukung pasar baru-baru ini, saya tidak yakin mereka dapat melanjutkan tanpa mempertaruhkan lebih banyak masalah.”
Disebutkan, langkah menunda penjualan obligasi tidak memerlukan pemungutan suara dari Komite Kebijakan Moneter Bank Sentral Inggris itu.
Dalam membuat penundaan sebelumnya bulan lalu, BoE menilai bahwa kondisi pasar yang bergejolak memenuhi “batas tinggi” yang telah ditetapkan untuk mengubah waktu tanpa pemungutan suara.
Walau menunda sejenak, BoE masih berharap untuk melepas aset senilai 80 miliar Poundsterling pada tahun pertama penurunan neraca melalui kombinasi aset yang jatuh tempo dan penjualan aktif.
BoE kemungkinan akan tetap pada kebijakannya yang mengizinkan obligasi yang jatuh tempo untuk kadaluwarsa tanpa menginvestasikan kembali hasilnya pada sekuritas lain. [WB]