Bursa kripto Thailand tidak boleh memberikan penawaran layanan pinjaman dan derivatif dalam layanannya kepada konsumen.
WartaBerita.Net | BANGKOK – Thailand telah menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang melarang bursa kripto menawarkan layanan pinjaman dan derivatif.
Otoritas Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC) mengumumkan larangan tersebut pada tanggal 29 Juni 2023 lalu, dengan alasan kekhawatiran akan risiko yang terkait dengan produk-produk ini.
Berlaku Bagi Semua Bursa Kripto Thailand
Larangan ini berlaku untuk semua bursa kripto Thailand yang terdaftar di SEC. Bursa yang menawarkan layanan pinjaman dan derivatif akan diwajibkan untuk menghentikan kegiatan ini dalam waktu 15 hari sejak pengumuman.
SEC mengatakan bahwa tindakan penegakan hukum akan diambil terhadap bursa pertukaran yang tidak mematuhi larangan ini.
Larangan bagi bursa kripto Thailand ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh Singapura pada awal Januari 2023 lalu.
Saat itu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) melarang bursa pertukaran cryptocurrency menawarkan produk derivatif, dengan alasan kekhawatiran akan risiko manipulasi pasar dan penipuan.
Regulasi Terhadap Kripto
Larangan di Thailand dan Singapura adalah tanda meningkatnya pengawasan regulasi terhadap industri cryptocurrency. Seiring dengan perkembangan industri ini, regulator semakin khawatir akan risiko yang terkait dengan produk cryptocurrency.
Hal ini kemungkinan akan menyebabkan pembatasan regulasi lebih lanjut di masa depan.
Selain larangan terhadap layanan pinjaman dan derivatif, SEC di Thailand juga mengeluarkan peringatan kepada para investor tentang risiko perdagangan cryptocurrency.
SEC mengatakan bahwa cryptocurrency adalah investasi berisiko tinggi dan para investor harus menyadari potensi kerugian yang mungkin timbul.
Fluktuatif
Peringatan SEC ini datang ketika harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya telah fluktuatif dalam beberapa bulan terakhir. Harga Bitcoin telah turun lebih dari 50% dari puncaknya pada November 2021.
Peringatan SEC ini mengingatkan para investor bahwa cryptocurrency adalah investasi berisiko. Para investor sebaiknya hanya berinvestasi dalam cryptocurrency jika mereka nyaman dengan risiko yang terlibat.
Langkah negara Asia Tenggara ini dianggap sebagai respons terhadap pertumbuhan cepat industri kripto di wilayahnya. Otoritas mengkhawatirkan kurangnya pengawasan dan potensi kegiatan penipuan dalam pasar cryptocurrency.
Dengan adanya larangan terhadap bursa kripto Thailand ini, pemerintah setempat bertujuan untuk mengurangi risiko ini dan melindungi kepentingan warganya.
Jadi Sasaran Kritik
Para kritikus berpendapat bahwa larangan semacam ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi negara.
Mereka percaya bahwa pendekatan yang lebih seimbang, yang mencakup regulasi yang kuat dan langkah perlindungan konsumen, akan lebih efektif daripada pelarangan secara menyeluruh.
Pendekatan ini akan memungkinkan negara untuk memanfaatkan keuntungan potensial dari cryptocurrency sambil mengurangi risiko yang terkait.
Larangan SEC bagi bursa kripto Thailand ini telah memicu diskusi tentang perlunya kerja sama internasional dan standarisasi dalam mengatur mata uang kripto, atau cryptocurrency.
Pasalnya, operasional pasar mata uang digital bekerja secara global, upaya yang terkoordinasi antara negara-negara dapat menghasilkan regulasi yang lebih konsisten dan efektif.
Harus ada Regulasi yang Mendukung Perkembangan Kripto
Tanpa pendekatan yang seragam, ada risiko adanya arbitrase regulasi, di mana bisnis kripto hanya memindahkan ke yurisdiksi yang lebih menguntungkan, yang menggagalkan tujuan yang diinginkan dari regulasi negara-negara itu.
Masih perlu dilihat bagaimana larangan ini akan mempengaruhi lanskap perkembangan mata uang kripto di negara tersebut dalam jangka panjang.
Meskipun dapat menciptakan tantangan jangka pendek bagi para penggemar dan bisnis crypto lokal, larangan ini juga dapat menjadi dorongan bagi inovasi dan pengembangan solusi alternatif dalam kerangka regulasi.
Negara tersebut kemungkinan akan terus memantau perkembangan pasar crypto yang terus berubah dan mengevaluasi sikapnya seiring dengan perkembangan industri tersebut. [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |