WartaBerita.Net | WASHINGTON – Perang Rusia-Ukraina menjadi topik paling kental dibahas dalam pertemuan negara-negara IMF, dan meminta agar perang tersebut segera diakhiri. Negara-negara anggota Dana Moneter Internasional (IMF) merilis komunike pada hari Jumat (14/10/2022) terkait hal itu.
Komunike itu berisi seruan yang hampir bulat bagi Rusia untuk mengakhiri perangnya di Ukraina.
Perang Rusia-Ukraina Picu Krisis Global
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Ketua Komite Pengarah IMF menyebut konflik itu sebagai satu-satunya faktor terbesar yang memicu inflasi dan memperlambat ekonomi global.
Tetapi sayangnya, Nadia Calvino, Menteri Ekonomi Spanyol, saat konferensi pers mengungkapkan bahwa Rusia kembali memblokir konsensus untuk mengeluarkan komunike bersama selama pertemuan Komite Moneter dan Keuangan Internasional.
Calvino mengatakan, “Seruan untuk mengakhiri perang lebih kuat daripada pada pertemuan IMF dan Bank Dunia pada April karena konflik tersebut menyebabkan kerawanan pangan dan energi, kenaikan harga, dan risiko stabilitas keuangan global.”
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva juga dengan tegas mengatakan pihaknya menginginkan perang Rusia-Ukraina segera berakhir
“Sangat jelas untuk hanya pada tingkat manusia, tingkat praktis, tingkat objektif. Hentikan perang. Hentikan perang,” tegas Kristalina Georgieva.
“Ini adalah cara paling mudah untuk membuat ekonomi dunia dalam kondisi yang lebih baik. Hentikan perang,” ujarnya lagi.
Sentimen Georgieva juga turut digaungkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Mantan Gubernur Bank Sentral AS itu mengatakan pada konferensi pers terpisah terkait tanggapannya terhadap pengaruh perang dan kondisi ekonomi global. “Jelas apa yang paling penting, dan semua orang setuju Rusia harus menghentikan perangnya terhadap Ukraina,” ujarnya.
Rusia Menentang Komunike
Penentangan Rusia terhadap seruan itu memaksa komite pengarah IMF untuk mengeluarkan pernyataan ketua, kata Calvino, seraya menambahkan itu mencerminkan kesepakatan yang kuat tentang banyak masalah ekonomi.
Pernyataan itu menyerukan bank sentral untuk mengupayakan stabilitas harga, sementara kebijakan fiskal harus memprioritaskan perlindungan kelompok rentan dari biaya hidup yang lebih tinggi.
“Kami akan memastikan koherensi sikap moneter dan fiskal secara keseluruhan, dengan mempertimbangkan peran pelengkap kebijakan struktural dalam pelonggaran trade-off,” kata pernyataan itu.
Selain menggemakan saran untuk segera menghentikan perang Rusia-Ukraina, IMF juga memberikan pesan kepada Inggris dan negara-negara lain untuk menghindari kebijakan moneter dan fiskal yang saling bertentangan.
Pernyataan itu juga mengakui tekanan yang diciptakan oleh mata uang Dolar AS yang kuat. “Menyadari bahwa banyak mata uang telah bergerak secara signifikan tahun ini dengan peningkatan volatilitas, kami menegaskan kembali komitmen kami pada nilai tukar, seperti yang dibuat pada April 2021,” demikian pernyataan tersebut. [WB]