Inflasi Inggris menurun, walau belum sampai pada level yang diharapkan. Namun, penurunan itu memberikan harapan baru.
WartaBerita.Net | WASHINGTON – Gubernur Bank Sentral Inggris, atau Bank of England (BOE) Andrew Bailey mengatakan ada bukti kuat bahwa inflasi Inggris menurun.
Ia pun menyebutkan pertanyaan untuk para penetap suku bunga Bank Inggris (BoE) adalah seberapa banyak lagi bukti yang diperlukan sebelum mulai menurunkan suku bunga.
“Di Inggris, kami mengalami disinflasi pada saat yang saya sebut sebagai ‘pekerjaan penuh’. Saya melihat, bukti kuat sekarang bahwa proses itu sedang berjalan,” kata Bailey pada acara yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (16/04/2024).
Proses Inflasi Inggris Menurun Terus Berjalan
Menurut Bailey, proses inflasi inggris menurun itu terus mendapatkan perhatian agar nantinya BOE akan menjadi benar-benar yakin terhadap keputusan yang akan diambil terkait penurunan tersebut.
“Penilaian kami dengan suku bunga adalah ‘berapa banyak yang perlu kita lihat sekarang untuk yakin dengan proses (disinflasi) tersebut’,” tambahnya.
Setelah pertemuan penetapan suku bunga BoE terakhir pada bulan Maret, Bailey mengatakan inflasi “bergerak ke arah yang benar” untuk penurunan.
Menurut survei oleh Reuters terhadap para ekonom global, memperkirakan data resmi yang akan dirilis pada Rabu (17/04/2024) akan menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen Inggris turun menjadi 3,1% pada Maret. Perkiraan tersebut turun dari 3,4% di Februari dan tertinggi 41 tahun di 11,1% pada Oktober 2022.
BoE telah memperkirakan inflasi akan turun di bawah target 2% pada kuartal kedua sebelum naik kembali mendekati 3%.
Prediksi Pasar
Terkait inflasi Inggris menurun, pasar keuangan memperkirakan adanya dua penurunan suku bunga oleh BoE tahun ini, dengan langkah pertama pada Agustus atau September, kecepatan penurunan suku bunga yang sedikit lebih awal dan lebih cepat daripada yang diharapkan dari Federal Reserve AS.
Perkiraan IMF pada Selasa (16/04/2024) menunjukkan bahwa lembaga tersebut memperkirakan inflasi Inggris rata-rata 2,5% tahun ini dan 2,0% pada tahun 2024, mirip dengan rata-rata zona euro dan sedikit lebih rendah daripada perkiraan 2,9% untuk Amerika Serikat tahun ini.
Bailey mengatakan jalur inflasi yang berbeda untuk Amerika Serikat dan Eropa tahun ini dapat menyebabkan jalur suku bunga yang agak berbeda.
“Dinamika inflasi sekarang agak berbeda, antara Eropa… dan AS. Saya pikir ada lebih banyak inflasi yang dipimpin oleh permintaan di AS daripada yang kita lihat,” pungkasnya. [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |