
Tarif Trump masih carut-marut. Perkembangan terkini soal negosiasi perdagangan antara AS dan Jepang, sekutu terdekatnya, juga belum jelas. Apa dampaknya bagi ekonomi global? | WartaBerita.Net -- Ryosei Akazawa, Negosiator Perdagangan Jepang. Berbicara kepada pers saat tiba di bandara Haneda, Tokyo usai melakukan diskusi Tarif Trump dengan pihak AS di Washington. (Foto: REUTERS)
Tarif Trump masih carut-marut. Perkembangan terkini soal negosiasi perdagangan antara AS dan Jepang, sekutu terdekatnya, juga belum jelas. Apa dampaknya bagi ekonomi global?
WartaBerita.Net | TOKYO – Pemerintah Jepang menegaskan bahwa mereka tidak akan terburu-buru dalam menyepakati kebijakan tarif perdagangan baru dengan Amerika Serikat.
Hal ini ditegaskan pihak Jepang meskipun ada tekanan kuat dari Presiden AS Donald Trump yang ingin mempercepat proses negosiasi soal tarif Trump itu.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, setelah kembali dari kunjungan diplomatik ke Washington pada Jumat (19/04/2025) pekan lalu.
Tarif Trump: Jepang Takkan Tergesa-gesa
Sebagai informasi, Ryosei Akazawa merupakan negosiator utama Jepang dalam perundingan soal tarif yang diberlakukan pemerintahan Trump.
“Kami tidak akan membuat kesepakatan dengan tergesa-gesa,” ujar Akazawa dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip WartaBerita.Net pada Senin (21/04/2025) dari Japan Times.
Menteri senior Jepang itu juga mengungkapkan bahwa masih terdapat perbedaan signifikan antara kedua belah pihak yang membuat negosiasi masih akan berlangsung panjang.
“Masih sulit untuk memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjembatani perbedaan antara kedua negara,” lanjut Akazawa.
Tarif Trump dan Tekanan Perdagangan
Sebagaimana diketahui, pemerintahan Trump diketahui telah menerapkan serangkaian tarif tinggi terhadap hampir semua negara mitra dagang sejak Maret lalu.
Jepang menjadi salah satu negara yang terdampak paling besar dari tarif Trump itu, dengan tarif 25% untuk mobil dan baja, serta 10% untuk sebagian besar barang lainnya.
Lebih lanjut, dijadwalkan pada bulan Mei 2025 mendatang, tarif tambahan untuk suku cadang otomotif juga akan diberlakukan. Bahkan, jika negosiasi tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan, Jepang terancam dikenakan “reciprocal tariffs” sebesar 24% yang sempat diberlakukan sementara pada awal April.
Strategi Jepang: Reformasi Domestik Jadi Kartu Tawar
Laporan dari harian Asahi Shimbun mengungkap bahwa pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk melonggarkan regulasi di sektor otomotif domestik, sebagai upaya negosiasi tarif Trump.
Pasalnya, selama ini regulasi tersebut dianggap Trump sebagai “hambatan non-tarif” bagi penjualan mobil Amerika di pasar Jepang. Langkah ini bisa menjadi alat tawar strategis dalam putaran negosiasi berikutnya.
Namun, Akazawa menegaskan bahwa Jepang akan mengutamakan kepentingan nasional dan tidak akan tunduk pada tekanan semata.
“Saya telah menyampaikan dengan jelas bahwa kebijakan tarif AS sangat disesalkan, dan Jepang secara tegas meminta agar kebijakan tersebut ditinjau kembali,” ujar Akazawa saat tiba di Bandara Haneda, Tokyo.
Langkah Selanjutnya: Jepang Siapkan Strategi Balasan
Di tempat terpisah, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, telah memerintahkan seluruh kementerian terkait untuk mempercepat persiapan menuju putaran negosiasi tingkat menteri berikutnya soal negosiasi tarif Trump itu. Jadwal berikutnya akan berlangsung akhir bulan ini.
Ishiba juga mengindikasikan kemungkinan penerapan dukungan finansial dan langkah-langkah domestik lainnya sebagai respons terhadap kebijakan tarif Trump yang dinilai merugikan.
“Kami akan mempertimbangkan semua opsi yang paling menguntungkan bagi Jepang,” tegas Ishiba.
Dampak Tarif Trump Bagi Ekonomi Jepang dan Dunia
Kebijakan “Tarif Trump” tidak hanya berdampak langsung pada industri otomotif dan baja Jepang, tetapi juga memicu ketegangan dagang global yang dapat mengganggu rantai pasok internasional.
Jika tidak segera diselesaikan, kondisi ini bisa menekan pertumbuhan ekonomi dunia yang saat ini tengah berusaha bangkit dari pelemahan. [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |