WartaBerita.Net | LONDON – Boris Johnson mundur. Secara dramatis, mantan PM Inggris itu menarik diri dari perlombaan untuk kembali menduduki kantor Downing Street 10 setelah mengakui bahwa dia tidak dapat menyatukan Partai Konservatif yang tengah bertikai.
Mantan perdana menteri itu mengatakan, bahwa sebelumnya dia telah menghubungi saingan dalam pencalonan, yaitu Rishi Sunak dan Penny Mordaunt untuk melihat apakah mereka dapat bekerja sama demi kepentingan nasional, tetapi tidak tercapai kesepakatan.
Padahal sebelumnya, Boris dalam sebuah pernyataan, sesumbar bahwa dirinya telah mengamankan 100 nominasi yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam daftar pencalonan. Dia juga yakin bahwa bila meneruskan pencalonan itu, dirinya memiliki “peluang yang sangat bagus” untuk kembali menduduki jabatan Perdana Menteri Inggris pada akhir minggu.
Alasan Boris Johnson Mundur Sebagai Kandidat
Boris Johnson mengungkapkan alasan terkait pengunduran dirinya sebagai kandidat PM Inggris pengganti Liz Truss. ”Pada hari-hari terakhir saya dengan sedih sampai pada kesimpulan bahwa ini bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Anda tidak dapat memerintah secara efektif kecuali Anda memiliki partai yang bersatu di Parlemen,” jelasnya, Ahad (23/10/2022).
Dia juga mengatakan telah menghubungi Rishi Sunak dan Penny Mordaunt. “Dan meskipun saya telah menghubungi Rishi dan Penny, karena saya berharap kita dapat bersatu demi kepentingan nasional, sayangnya kita tidak dapat menemukan cara untuk melakukan ini,” jelasnya.
“Oleh karena itu, saya khawatir hal terbaik adalah saya tidak mengizinkan pencalonan saya untuk maju dan memberikan dukungan saya kepada siapa pun yang berhasil.” Pernyataan itu sekaligus mengonfirmasi kabar Boris Johnson mundur dari pencalonan.
Langkah Boris Johnson mundur dari pencalonan itu membuat pemilihan untuk menggantikan Liz Truss berpotensi menjadi pertarungan langsung antara Rishi Sunak, mantan Menteri Keuangan era Boris Johnson, dengan Penny Mordaunt, Pemimpin DPR Inggris.
[WB]