WartaBerita.Net | LONDON — Liz Truss PM baru Inggris, menggantikan Perdana Menteri sebelumnya, Boris Johnson. Setelah melalui kontes Partai Konservatif yang cukup panjang, partai penguasa Inggris itu pada Senin (5/9/2022) memilih Liz Truss PM Inggris baru, sebagai pemimpin baru negeri itu.
LizTruss, yang saat ini mengisi posisi Menteri Luar Negeri Inggris, mengalahkan saingannya Rishi Sunak, mantan Menteri Keuangan, untuk memenangkan perlombaan kepemimpinan.
Sebagaimana dikutip dari BBC, Para anggota Partai Konservatif diminta untuk memilih kandidat favorit mereka selama beberapa minggu terakhir, 81.326 anggota memilih Truss sementara 60.399 anggota memilih Sunak.
Jumlah pemilih yang menggunakan haknya mencapai 82,6%. Dari jumlah itu, pemilih Liz Truss menyumbangkan sekitar 57% suara, sementara Sunak mengumpulkan 42% suara.
Janji Liz Truss PM Baru Inggris
Dalam pidato kemenangannya, Truss berterima kasih kepada para pendukungnya. Dia mengatakan dirinya akan memerintah sebagai seorang Konservatif. Liz Truss menegaskan untuk memberikan apa yang telah dijanjikan partainya kepada pemilih pada 2019.
Selain itu, Liz mengatakan dia akan mendorong rencana berani untuk memotong pajak dan menumbuhkan ekonomi Inggris. Masih terkait ekonomi, dia melanjutkan, “akan menangani masalah jangka panjang mengenai pasokan energi negara.”
Truss telah mengesampingkan panggilan pemilihan umum awal untuk memperkuat mandatnya dari publik Inggris. Malahan, dia menjanjikan kemenangan untuk Partai Konservatif pada pemilihan berikutnya. “Kami akan memberikan kemenangan besar bagi Partai Konservatif pada tahun 2024.”
Menunggu Ratu Inggris
Liz Truss tidak secara otomatis menjadi Perdana Menteri Inggris. Pasalnya, secara tradisi, bahwa perdana menteri yang akan keluar (dalam hal ini Boris Johnson) pertama-tama harus mengajukan pengunduran dirinya kepada Ratu Elizabeth II, yang kemudian menunjuk Truss.
Liz Truss Ini akan menjadi perdana menteri ke-15 ratu yang berusia 96 tahun. Selain itu, Inggris juga akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu negara yang memiliki setidaknya tiga kepala pemerintahan perempuan.
Uniknya, semua pemimpin perempuan yang pernah menjadi Perdana Menteri Inggris, yaitu Liz Truss, Theresa May, dan Margaret Thatcher, berasal dari Partai Konservatif. Padahal, The Tories, julukan Partai Konservatif Inggris, memiliki lebih sedikit anggota parlemen perempuan daripada partai politik utama lainnya.
Sambutan Rishi Sunak
Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak yang menjadi pesaing Liz Truss dalam memperebutkan jabatan Perdana Menteri, mengucapkan selamat kepada sang perdana menteri baru.
“Terima kasih kepada semua orang yang memilih saya dalam kampanye ini. Saya telah mengatakan bahwa Konservatif adalah satu keluarga. Saat ini kami bersatu di belakang PM baru, Liz Truss, saat dia memimpin negara melalui masa-masa sulit,” ujarnya.
Liz Truss PM baru Inggris akan mendapatkan tantangan berat, bahkan terbesar dalam karir politiknya. Dia akan dihadapkan pada kondisi partai politik yang terpecah belah. Dia juga harus memimpin sebuah negara yang menghadapi krisis biaya hidup terbesar dalam beberapa dekade sambil mempertahankan dukungan untuk Ukraina di tengah perang yang masih terus berlanjut. [WB]