
Turki berusaha untuk memastikan perdamaian global dan regional sepanjang tahun 2022 lalu, ungkap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. | WartaBerita.Net -- Presiden Recep Tayyip Erdoğan dalam pidato Tahun Barunya, dalam foto ini dirilis pada 31 Desember 2022. (Foto AA)
WartaBerita.Net | ANKARA – Turki berusaha untuk memastikan perdamaian global dan regional sepanjang tahun 2022 lalu.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyoroti bahwa negaranya telah berkontribusi besar secara signifikan untuk membangun perdamaian dan keamanan global pada tahun 2022.
Menurutnya, Turki berkontribusi melalui perannya dalam berbagai inisiatif, termasuk kesepakatan ekspor gandum dari Ukraina.
Erdogan Ungkap Peran Turki
Dalam pesan Refleksi Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023, dikutip pada Sabtu (31/12/2022), Erdogan menekankan bahwa Ankara memberikan kontribusi yang sangat penting untuk solusi krisis pangan global dengan menerapkan kesepakatan ekspor gandum berdasarkan Perjanjian Istanbul.
Turki juga berhasil mengamankan perpanjangan kesepakatan tersebut, yang memungkinkan ekspor makanan dari pelabuhan-pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.
“Kami berkontribusi pada pembentukan perdamaian, ketenangan, dan keamanan global. Kami bertindak sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik, termasuk krisis Ukraina,” kata Erdogan.
Menyampaikan salam Tahun Baru, Erdogan berharap “setiap anggota bangsa kita serta seluruh umat manusia satu tahun penuh perdamaian dan kesejahteraan pada tahun 2023.”
Selain mengatasi tantangan yang dihadapi Turki dan berhasil atasi saat tahun berakhir, Erdogan menggarisbawahi kerja keras negaranya untuk membangun lingkungan yang damai dan aman di kawasan dan dalam skala global.
“Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa Turki telah mendapatkan rasa hormat dari semua orang, termasuk musuh abadinya, dengan sikapnya yang masuk akal dan tenang yang mendukung perdamaian dan menahan diri dalam krisis internasional,” katanya.
Ankara telah berhasil memegang masa kepresidenan Organisasi Negara Turki dan MIKTA, pengelompokan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia.
“Tujuan kami bukan lagi untuk menduduki peringkat atas liga politik dan ekonomi global. Tujuan kami lebih untuk memperoleh kekuatan politik dan ekonomi yang akan menempatkan kami di tingkat atas,” katanya.
Menyatakan bahwa mereka memperkuat perwakilan Republik Turki Siprus Utara (TRNC), yang bergabung dengan Organisasi Negara-negara Turki sebagai anggota pengamat, Erdogan mengatakan bahwa mereka memberi tahu seluruh dunia tentang pelanggaran yang dilakukan di Kepulauan Aegean Timur, yang tidak memiliki -Status militer.
“Kami memastikan bahwa Konsep Strategis 2022 NATO dibentuk dalam kerangka kepekaan dan harapan Türkiye,” tambahnya. [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |