WartaBerita.Net | JAKARTA — Strategi Golkar di Pilkada 2024 sedikit banyak sudah dapat diprediksi. Hal ini berdasarkan analisa pengamat, dan juga pernyataan dari pihak DPD Golkar Banten sendiri.
Golkar sedang menggelar karpet merah bagi Ahmed Zaki Iskandar maju pada Pilgub DKI Jakarta 2024 mendatang.
Pasalnya, Airin Rachmi Diany, kader Golkar lain yang ramai digadang-gadang untuk menjadi cagub di Jakarta, kini diusung untuk Pilgub Banten.
Analisa tersebut diutarakan Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno. Adi menjelaskan konteks dua nama kader Golkar itu bisa ada di bursa Pilgub DKI.
Analisa Pengamat
Ahmad Zaki Iskandar sendiri adalah seorang Bupati Tangerang yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta. Nama Zaki sudah muncul direkomendasikan menjadi cagub DKI Jakarta berdasarkan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar DKI.
Sementara, seiring waktu berjalan, nama Airin juga ikut muncul, namun bukan dari Golkar. Airin disebut-sebut oleh Gerindra sebagai calon potensial maju Pilgub DKI.
Sementara, NasDem sudah menyatakan siap mengawinkan Airin dengan Bendahara NasDem Ahmad Sahroni untuk menduduki kursi eksekutif Jakarta.
Kendati demikian, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) jugalah yang akan menentukan siapa yang akan maju pada Pilgub DKI 2024.
“Tentunya nanti DPP Golkar akan membaca siapa yang berpeluang dimajukan. Tapi kalau melihat kondisi saat ini, usut nama memang Airin dimajukan di Jakarta, tapi kan hasil MUsdanya Zaki, jadi kan kalau Airin ditarik ke Banten tidak harus ada Musda lagi,” kata Adi saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (21/7/2022).
Strategi Golkar di Pilkada 2024
Adi juga berbicara tentang kekuatan politik Zaki di Banten. Dua periode memimpin Kabupaten Tangerang, Zaki memiliki basis konsituen yang besar dan patut diperhitungkan. Di Jakarta pun, Zaki memiliki modal politik kuat sebagai Ketua DPD Golkar DKI.
Jika Airin maju ke Jakarta, bukan tidak mungkin Zaki yang akan melenggang ke Banten.
“Ya tentu ini kan memuluskan langkah Zaki untuk maju di Jakarta, karena kalau Airin di Jakarta, Zaki sangat mungkin di Banten. Ini akan ada tukaran posisi saja, karena apapun judulnya, Zaki juga punya kekuatan politik yang layak diperhitungkan, mengingat posisinya Ketua DPD Golkar DKI.
Pilihan Realistis
Adi juga menilai keputusan DPD Golkar Banten untuk mengusung Airin menjadi calon Banten 1 sangatlah realistis. Menurutnya, ada tiga indikator yang membuat Airin lebih kuat di Banten dibandingkan di Jakarta.
Pertama adalah terkait basis konsituen Airin yang lebih besar di Banten. Menjadi Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang merupakan bagian dari Banten selama 10 tahun membuat Airin lebih dikenal.
Terlebih Airin merupakan bagian dari dinasti keluarga Ratu Atut Chosiyah yang sudah mengakar di Banten dengan kendaraan politik Golkar. “Saya kira lebih realistis ya, jauh lebih realistis, karena basis konsituen dan kekuatan politik Airin,” kata Adi.
Selain popularitas dan elektabilitas Airin di Banten, perkara maju di Pilgub DKI juga harus melewati mekanisme Musda Partai Golkar yang justru sudah memilih Ahmed Zaki Iskandar. Jika Airin ingin diusung ke Pilgub DKI, maka harus ada Musda luar biasa yang mematahkan usungan terhadap Zaki.
“Yang kedua kalau Airin diplot di jakarta harus ada Musda, karena untuk urusan Jakarta itu yang akan diusung Ahmed Zaki, Ketua DPD Golkar DKI. Itukan butuh proses politik tidak mudah,” kata Adi.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu juga melihat politik Jakarta bak hutan belantara. Tidak pernah ada pertarungan yang mudah. Sudah banyak tokoh besar yang menjadi tumbalnya, harus kalah awalaupun berstatus petahana. Terlebih sosok Airin terhitung baru bagi warga Jakarta.
“Kalau bertanding di Jakarta Airin harus memulai dari awal lagi, karena Airin belum terlampau dikenal. Jakarta itu hutan belantara, perpolitikanya nasional. Makan tumbal tokoh-tokoh besar, Foke (Fauzi Bowo) kalah padahal petahana, Ahok kalah padahal petahana.” papar Adi.
“Airin basis konsituennya ada di Banten bukan di Jakarta. Rumit tarung di jakarta itu. Kalau di Banten garis politik Airin sudah terkonsolidasi,” pungkasnya.
Pernyataan DPD Golkar Banten
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah menyatakan akan mengusung Airin Rachmi Diany di Pilgub Banten 2024.
Tatu mengatakan, keputusan tersebut diambil dari banyaknya aspirasi kader yang meminta.
Suara kader Golkar Banten menjadi pertimbangan utama Tatu dengan tujuan akhir menjadi partai pemenang.
Wanita yang juga menjabat Bupati Serang itu ingin memastikan DPD Golkar Banten bisa sapu bersih pada Pemilu 2024 mendatang.
“Sukses pileg, sukses pilpres, dan sukses pilkada. Itu amanah kebijakan DPP. Kami potret peta kemenangan yang utuh se-Banten,” ujar Tatu dikutip dari TribunBanten.com, yang terbit Rabu (20/7/2022).
Strategi piramida terbalik pun diterapkan Golkar pada kontestasi politik 2024.
Tatu akan menunjuk calon kuat pada Pilkada tingkat kabupaten dan kota, hingga akhirnya bisa memberikan dampak pada Pilkada tingkat Provinsi dan Pilpres.
Golkar tidak ingin menanggung risiko memajukan calon lemah.
“Kita kuatkan dulu calon-calon di kabupaten/kota, tata calon bupati, dan calon wali kota terlebih dahulu. Itu akan memudahkan di puncaknya, yakni pilkada gubernur,” ucapnya.
Namun menjadi pertanyaan terkait nasib mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Andika sebelumnya digadang-gadang akan maju pada Pilgub Banten menggantikan Wahidin Halim. Tatu justru mengatakan, Andika akan diplot sebagai calon Bupati Serang menggantikan dirinya.
“Kita akan memastikan kemenangan di banyak Pilkada. Satu di antaranya Andika Hazrumy calon kuat di Kabupaten Serang,” kata Ratu Tatu. [WB]
(sumber: Tribun)