
Aburizal Bakrie sarat dengan pengalaman sebagai tokoh politisi, pebisnis, negarawan, maupun organisatoris. Dia pun membagikan pengalamannya. | WartaBerita.Net -- Aburizal Bakrie saat memberikan kuliah umum kepada pada kader Golkar di Golkar Institute, Senin, (28/08/2023). (Foto: IG @aburizalbakrie)
Aburizal Bakrie sarat dengan pengalaman, baik sebagai tokoh politisi, pebisnis, negarawan, maupun organisatoris. Diapun membagikan pengalamannya kepada para kader muda Partai Golkar.
WartaBerita.Net | JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie memberikan “Kuliah Umum” tentang Kepemimpinan kepada peserta Executive Education Program For Young Political Leaders Golkar Institute, Senin (27/08/2023) di Kampus Golkar Institute.
Sebagai informasi, program pelatihan ‘Executive Education Program for Young Political Leaders’ batch 13 ini digelar pada 28 Agustus hingga 2 September 2023. Program pelatihan tersebut digelar di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat.
Dalam acara itu, turut hadir Wakil Ketua Dewan Pembina Cicip Sutardjo, Wakil Sekretaris Dewan Pembina Lalu Mara Satriawangsa, Ketua Golkar Institute Ace Hasan, Bendahara Umum Golkar Institute Erwin Aksa Bendum Golkar Insititut, dan Sekretaris sekaligus moderator Ferdiansyah.
Aburizal Bakrie Berbagi Pengalaman
Di hadapan para kader Golkar, sosok yang akrab disapa ARB menyampaikan pada awal paparannya, bahwa kegiatan ini merupakan acara berbagi kepada berbagi pengalaman kepada kader Partai Golkar berusia muda dari seluruh Indonesia.
“Sebenarnya ini lebih tepatnya saya berbagi pengalaman kepada kader Partai Golkar berusia muda dari seluruh Indonesia. Mereka ini lolos seleksi untuk mengikuti sekolah kepemimpinan Partai Golkar,” ujarnya, sebagaimana dikutip WartaBerita.Net dari laman media sosial pribadinya, pada Senin (27/08/2023).
Tokoh politisi senior Partai Golkar ini menyampaikan beberapa hal inspiratif terkait kepemimpinan.
“Dalam kesempatan in, saya juga sampaikan, bahwa setiap pemimpin harus memiliki objektif. Lalu objektif yang sudah ditetapkan itu harus dikejar dan dicari jalannya agar bisa dicapai atau direalisasikan,” jelasnya.
Menurut sosok negarawan ini, seorang pemimpin memiliki tugas utama yaitu menginspirasi, menyatukan, memotivasi dan mengeksekusi/mengambil keputusan. Bagi ARB, pemimpin juga harus mempunyai kemampuan bersosialisasi, mampu berdiskusi dan mendengarkan, dan konsisten dengan keputusannya.
Pengalaman Memimpin
Terkait hal itu, ARB pun membagikan kisahnya saat menjabat sebagai Ketua Umum di berbagai organisasi, termasuk sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya.
“Saya ceritakan bahwa dulu baik saat saya menjadi Ketua Umum HIPMI, PII, Kadin Indonesia, Partai Golkar, maupun sebagai Menko Perekonomian dan Menko Kesra Kabinet Indonesia Bersatu I, saya selalu menetapkan objektif yang ingin dicapai organisasi yang saya pimpin,” ujar ARB.
“Tentunya halangan pasti ada. Tapi itu adalah tantangan yang harus dihadapi dan kita tetap harus konsisten pada objektif. Jangan cepat patah kalau menemui kegagalan. Karena orang yang tak pernah gagal tak akan pernah sukses,” demikian tegas ARB.
Guna memotivasi para kader muda partai Golkar, ARB menceritakan kisah bijaknya dalam menjalankan prinsip hidup.
“Selanjutnya, kita harus membuat organisasi kita terang. Laron saja cari yang terang. Meski di luar hujan tapi kalau rumah kita gelap, laron tidak akan masuk. Maka dulu ayah saya selalu berpesan: “Jangan pernah berdiri atau tempatkan dirimu di tempat gelap. Karena di tempat yang gelap, bayangan yang paling setia pada kita saja akan lari!” tegas ARB.
Ingatkan Soal Perkembangan Teknologi
Di hadapan para kader Golkar, ARB juga mengingatkan soal pentingnya mengikuti kemajuan zaman dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi.
Tak hanya itu, ARB pun menyampaikan kekuatiran akan kemajuan teknologi dan informasi. Menurut ARB kemajuan artificial inteligence (AI) juga bisa mengancam tenaga kerja manusia. Untuk itu dia menegaskan pentingnya kader Golkar selalu adaptif dan kompetitif.
“Jika tidak kompetitif dan adaptif, manusia bisa digantikan oleh robot. Karena itu sistim pendidikan kita juga harus memikirkan hal itu. Agar perkembangan zaman dan teknologi bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan SDM dan mendorong Indonesia menjadi negara maju di saat Indonesia Emas 2045. Terima kasih Golkar Institute atas waktunya. Semoga yang saya sampaikan ada manfaatnya,” pungkas ARB. [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |