Cak Imin cawapres mendampingi Anies Baswedan memang merupakan sebuah kejutan politik di Tanah Air. Tak terpikirkan sebelumnya.
WartaBerita.Net | JAKARTA – Pengamat politik, Ari Nurcahyo, menyoroti kenyataan Cak Imin cawapres Anies saat ini. Langkah Ketum PKB itu bahkan mengalahkan langkah ketum parpol lainnya yang memiliki perolehan kursi DPR RI lebih besar,
Manuver Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, dalam penilaian Ari, merupakan kejutan bagi semua partai politik yang masih sibuk mencari pasangan cawapres dari capres yang diusungnya.
Mendapat kursi cawapres adalah sebuah kemewahan, dan PKB mendapatkannya. Bahkan, partai sebesar Golkar pun masih belum mendapat jaminan kursi capres maupun cawapres.
“Kalau melihat kondisi politik hari ini, masa Golkar kalah sama PKB, masa Pak Airlangga kalah sama Cak Imin,” ujar Ari Nurcahyo, pada Ahad (10/09/2023).
Manuver Cak Imin Cawapres Anies Dapat Pujian
Langkah kuda Cak Imin cawapres mendampingi Anies Baswedan ini membuat banyak pihak memuji kemampuan manuver PKB yang hanya 58 kursi DPR, tapi malahan mampu menjamin kursi cawapres untuk Muhaimin Iskandar.
Ari pun membandingkan kemampuan manuver PKB dengan partai sebesar Golkar.
Golkar adalah pemilik kursi parlemen terbanyak kedua setelah PDIP. Namun, walauun telah bergabung dengan koalisi yang mengusung Prabowo pun Golkar masih belum bisa menempatkan kader di kontestasi Pilpres 2024.
Ari pun mengingatkan, saham politik Golkar dengan 85 kursi di DPR lebih besar dari Gerindra dengan 78 kursi yang mengusung Prabowo.
Sementara, poros Anies dan poros Ganjar sama-sama aman untuk Pilpres 2024. Sebab, poros Anies yang diisi Nasdem-PKB maupun poros Ganjar yang diisi PDIP sudah memenuhi ambang batas untuk mengajukan capres-cawapres.
“Golkar, partai yang besar, pernah jadi partai pemenang pemilu, runner up pemilu sebelumnya, jumlah kursi DPR ada 85 kursi, kalau tidak dapat posisi cawapres masa kalah sama kemampuan politik Cak Imin atau PKB,” kata Ari, Ahad (10/9).
Golkar Masih Ada Peluang
Lebih lanjut, sang pengamat politik ini pun mengingatkan pendaftaran capres-cawapres sudah semakin dekat.
Direktur Eksekutif Para Syndicate ini melihat bahwa Golkar masih ada peluang untuk menempatkan kadernya di posisi cawapres.
Partai sebesar Golkar, dalam keyakinan Ari, dengan saham politik yang juga besar untuk 2024 tentu tidak akan tinggal diam. Dia pun menegaskan bahwa Golkar dan kader kader mereka terkenal dengan manuver yang lincah.
Apalagi, menurutnya partai sebesar Golkar seharusnya tetap memiliki ambisi menempatkan Airlangga sebagai capres dan Ridwan kamil sebagai cawapres.
Selain itu, dia pun menilai bahwa Golkar bahkan mampu bermain dua kaki. Hal ini pernah terjadi pada Pemilu 2014 lalu. Saat itu, Golkar mampu menempatkan Jusuf Kalla bersama Joko Widodo, dan Golkar secara partai menjadi pengusung untuk Prabowo.
Menurutnya, bermain dua kaki itu adalah langkah politik biasa dari Golkar. [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |