WartaBerita.Net | SERPONG – Elektabilitas Airlangga Hartarto menjadi sorotan jelang Pilpres 2024. Pasalnya, Menko Perekonomian RI yang juga Ketua Umum Airlangga Hartarto adalah salah satu tokoh yang digadang-gadang sebagai salah satu capres di 2024 nanti.
Terkait hal itu, pengamat politik Ray Rangkuti memberikan saran agar Airlangga Hartarto dapat menaikkan popularitas dan elektabilitasnya.
Saran itu mengemuka dalam diskusi publik Relawan Muda Airlangga (RMA) bertema “Anak Muda, Tantangan Ekonomi dan Politik Kekinian” di Serpong, Tangsel, Rabu (28/9/2024).
Menurut Ray Rangkuti, elektabilitas Airlangga Hartarto tidak akan naik bila masih menjabat sebagai Menko.
“Tidak mungkin AH naik terus elektabilitasnya, kalau masih menjabat sebagai Kemenko, yang menjadikannya kurang populer, dibandingkan Menteri Desa, Menteri Sosial atau lainnya,” jelas Ray Rangkuti.
Saran Ray Rangkuti Agar Elektabilitas Airlangga Hartarto Naik
Dia pun memberikan saran ini kepada AH agar elektabilitasnya naik.
“Tahun 2023 AH menyatakan mundur menjadi Kemenko dan memberikan jabatan kepada kader lainnya dan AH keliling Indonesia. Seperti dulu yang dilakukan Akbar Tanjung pada saat 1998-1999 walau Golkar tidak disukai publik dalam stigma yang cukup besar setelah reformasi. AT mengelilingi Tanah Air sampai ke pengurus paling rendah. Hasilnya diluar dugaan. Tahun 1999 meraih suara kedua terbanyak dan menepis banyak dugaan bahwa Golkar akan kolaps,” jelasnya.
Terkait sarannya untuk Airlangga Hartarto itu, Ray Rangkuti mengingatkan bahwa politik bersifat dinamis.
“Kondisinya Dinamis, yang belum ada kepastian. Tapi yang harus dilakukan kandidat harus turun menyapa publik. Salah satu pilihan publik harus lewat keterkenalan publik. Kenal itu pengertiannya fisik yaitu rajin menyapa orang. AH harus turun memperkenalkan diri kepada publik,” tegasnya lagi.
Sebagai bahan pertimbangan, Ray pun membeberkan bahwa memperkenalkan diri ke publik itu telah dilakukan oleh calon lannya.
“Seperti yang dilakukan oleh Erick Thohir, yang sekarang saya dianggap jubir ET. Erick Thohir selalu turun ke bawah, ke basis petani dan basis nelayan dan elektalbilitas meningkat,” beber Ray Rangkuti.
Ray pun mengingatkan, jika AH diam saja, elektabilitasnya tak akan bergerak naik. “Jika AH tetap di belakang meja, elektabilutas dan popularitas AH akan begini begini saja.”
Ray juga mengingatkan agar AH tidak mengandalkan partai saja. “Jangan bersandar kepada elektabilitas Partai, karena berbeda antara elektabilitas partai dan perorangan,” ungkapnya.
Ray menegaskan, bahwa keterkenalan publik terhadap kandidat itu mengalahkan kekuatan uang.
“Berdasarkan survei duit tidak dianggap paling penting namun keterkenalan, karena duit bukan sebagai penentu pilihan namun keterkenalan dianggap lebih penting,” tegasnya. [WB]