WartaBerita.Net | JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy meminta Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) agar realistis dalam menentukan sosok calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.
Romahurmuziy lantas menyinggung nama-nama tokoh dengan elektabilitas tinggi sebagai capres, di antaranya Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Sebab, hingga saat ini, koalisi bentukan Partai Golkar, PPP, dan PAN itu masih tak kunjung menentukan capres-cawapres pilihan mereka.
“Jangan digiring (KIB) ‘berpotensi bubar’. Realitasnya, Ganjar kader PDI-P, Prabowo kader Gerindra, dan Anies non-partai. Saat ini tidak tersedia stok bakal capres lagi yang elektabilitasnya cukup tinggi menurut survei, yang bisa dicalonkan KIB,” ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).
“Maka, kita-kita harus realistis untuk berbicara dengan partai-partai asal bakal-bakal capres di atas,” sambungnya.
Romahurmuziy menepis bahwa dirinya menyebut KIB bisa pecah atau bubar akibat gamangnya capres-cawapres pilihan KIB.
Dia menjelaskan, kemarin dirinya sedang berbicara di hadapan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) DPRD PPP se-Jawa Timur di Mercure Surabaya.
Pada acara tersebut, dirinya memaparkan bahwa hanya ada 3 capres potensial jika diukur dari kombinasi elektabilitas dan kecukupan kendaraan ke depan. Mereka adalah Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Mantan Menteri Agama tersebut mengakui bahwa KIB sudah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen untuk menjadi ‘kendaraan’ bagi capres-cawapres.
Akan tetapi, hingga saat ini, KIB tak kunjung menetapkan capres-cawapres pilihan mereka. Malahan, kata Romahurmuziy, masing-masing partai memiliki aspirasi capres-cawapres yang berbeda.
Hal itulah yang mendasari KIB pada akhirnya bisa saja berbeda pandangan soal capres-cawapres pilihan mereka.
“PAN di Rakernas sudah sebut Ganjar-Erick. Di PPP untuk capres belum diputuskan, dan untuk cawapres masih ada nama Erick dan Sandi. Di Partai Golkar malah belum ada nama. Bisa saja KIB nanti berbeda aspirasi ujungnya soal capres dan cawapres,” kata Romahurmuziy.
Walhasil, masing-masing partai di KIB terus membuka komunikasi dengan partai politik dari koalisi lain. Dia mengkhawatirkan partai di KIB tidak mencapai titik temu soal keputusan capres-cawapres.
“Makanya, saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain. Pekan lalu Partai Golkar sudah jumpa Nasdem. Makanya, PPP juga jumpai PDI-P. Ke depan akan ada komunikasi-komunikasi lebih intens satu sama lain antar parpol,” imbuhnya. [WB]
(sumber: Kompas)
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |