Pager meledak massal di Lebanon menimbulkan kepanikan. Pihak inteligen Israel, Mossad, diduga kuat menjadi dalang dari aksi terorisme brutal ini.
WartaBerita.Net | BEIRUT – Insiden terorisme yang dipicu oleh ledakan massal pager di Lebanon menimbulkan kekhawatiran soal kemungkinan munculnya aksi serupa di masa mendatang.
Terkait aksi terorisme tersebut, perlahan mulai terkuat peran pihak intelijen Israel, Mossad, yang dituding berada di balik pelaksanaan teror pager meledak massal di Lebanon itu.
Pager Meledak Massal di Lebanon, Israel Diduga Terlibat
Berdasarkan laporan terbaru dari The New York Times yang mengutip tiga petugas intelijen AS, terungkap dugaan kuat adanya keterlibatan Israel dalam serangan mematikan menggunakan pager di Lebanon.
Menurut para petugas intelijen tersebut, perusahaan BAC Consulting Kft., yang berkedudukan di Hungaria dan berdasarkan informasi memang memproduksi pager yang meledak tersebut, ternyata adalah perusahaan cangkang alias ‘bodong’ yang didirikan pihak intelijen Israel, Mossad.
Perusahaan cangkang alias ‘bodong’ buatan Israel itu bernama BAC Consulting Kft.
Dalam kegiatan operasionalnya, BAC Consulting Kft. seolah-olah menjalankan kontrak pembuatan perangkat atas nama perusahaan Taiwan, Gold Apollo. Namun, pada kenyataannya perusahaan ini hanya merupakan kedok untuk kegiatan intelijen Israel.
Selain BAC Consulting Kft., dikabarkan terdapat setidaknya dua perusahaan ‘bodong’ lainnya. Tujuannya pun serupa, yaitu dibuat untuk menyembunyikan identitas agen intelijen Israel yang memproduksi pager tersebut.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa BAC Consulting Kft. tetap memproduksi pager biasa untuk klien lain tanpa bahan peledak.
Pengiriman pager berisi peledak ke Lebanon diduga dimulai pada musim panas 2022. Produksi kemudian ditingkatkan setelah pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, melarang penggunaan ponsel untuk alasan keamanan.
Serangan Pager di Lebanon: Siapa Pelakunya dan Bagaimana Pager Bisa Meledak?
Sebagai informasi, sedikitnya 12 orang tewas dan 2.800 lainnya terluka dalam serangan pager di Lebanon pada 17 September 2024 lalu.
Hingga detik ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terhadap tindakan terorisme tersebut. Kelompok militan Hizbullah menyalahkan Israel, namun Israel belum memberikan komentar resmi.
Saat ini, penyelidikan oleh Hizbullah masih berlangsung. Berdasarkan rangkuman WartaBerita.Net terkait serangan pager meledak massal di Lebanon itu, berikut beberapa spekulasi berdasarkan informasi yang terkumpul dari beberapa sumber:
• Apa yang memicu insiden pager meledak massal di Lebanon?
Awalnya, penyebab ledakan diduga dipicu oleh baterai pager yang meledak kemungkinan karena terlalu panas. Namun, para ahli skeptis apakah baterai saja cukup kuat untuk menyebabkan ledakan dahsyat.
Dugaan lain mengarah ke serangan jarak jauh menggunakan bahan peledak canggih.
• Bagaimana pager bisa meledak?
Menurut Hizbullah, badan intelijen Israel, Mossad, diduga menyembunyikan bahan peledak di dalam 5000 pager yang sebelumnya dipesan Hizbullah dari perusahaan di Taiwan (perusahaan tersebut membantah keterlibatan dalam serangan ini). Bahan peledak tersebut kemudian diledakkan dari jarak jauh, mungkin dengan sinyal radio.
Spekulasi lain menyebutkan Mossad meledakkan bahan peledak di dalam pager dengan cara meningkatkan suhu baterai dari jarak jauh.
• Jenis dan jumlah bahan peledak apa yang digunakan?
Diduga pager tersebut berisi 3-5 gram PETN, bahan peledak militer berdaya ledak tinggi. Spekulasi lain menyebutkan setiap pager berisi hingga 20 gram bahan peledak.
• Apakah AS terlibat?
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dilaporkan menghubungi Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, beberapa menit sebelum serangan untuk menyampaikan rencana operasi di Lebanon, namun tanpa perincian spesifik.
Terkait dugaan keterlibatan ini, pihak Departemen Luar Negeri AS telah membantahnya dan menyatakan, “tidak mengetahui insiden ini sebelumnya.” [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |