WartaBerita.Net | DENPASAR – Petisi Turis Rusia di Bali bikin heboh. Mereka komplain karena merasa terganggu oleh ayam yang berkokok di waktu Subuh.
Suara ayam berkokok yang dianggap ribut membuat puluhan wisatawan yang didominasi warga asing Rusia mengajukan petisi ke kantor kecamatan di Kuta Selatan, Badung Bali.
Keluhan ini ditanggapi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun. Pihaknya telah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengetahui permasalahan wisatawan yang menginap di homestay.
Ayam jantan yang dianggap ribut ternyata milik warga. Ayam jago ini hanya sebagai hewan peliharaan, tidak dijadikan komoditas ternak.
“Tim dari kecamatan sudah turun langsung ke lapangan untuk mengecek ayam kokok yang memang hewan peliharaan dan bukan bisnis, jadi masih harus dikomunikasikan dan saya juga belum mendapat laporan dari (Kepala Badung). Dinas Pariwisata) terkait hal tersebut,” kata Pemayun, Jumat, (3/032023).
Petisi Turis Rusia di Bali Karena Terganggu Kokok Ayam
Untuk diketahui, puluhan wisatawan asal Rusia melayangkan petisi ke kantor Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Petisi turis Rusia di Bali itu berisi keluhan soal suara kokok ayam jago yang setiap hari terdengar di penginapan homestay Anumaya Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan. Kecamatan, Kabupaten Badung, Bali.
Sebelumnya, Kepala Seksi Kesatuan Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kuta Selatan, I Kadek Agus Alit Juwita mengatakan, petisi turis Rusia di Bali itu berawal dari seorang bule Rusia yang keberatan dengan ayam berkokok di sebuah homestay di homestay Anumaya dan dianggap bising. Petisi itu diajukan pada Kamis (2/03/2023).
“Kebanyakan pelapor adalah orang asing Rusia. Kalau dibilang petisi, enggak tahu itu petisi atau bukan, yang jelas suratnya ditandatangani dan isinya tertulis di belakang. ayam berkokok setiap pagi dan sore,” kata Alit Juwita, Jumat.
Bunyi ayam berkokok dikeluhkan perwakilan bule Rusia yang datang ke kantor kecamatan Kuta Selatan bersama warga sekitar, orang kepercayaan Anumaya Homestay.
Petisi Ditandatangani Belasan Turis Asing
WNA ini memberikan surat atau petisi yang ditandatangani belasan WNA yang tinggal di homestay mengeluhkan suara ayam berkokok.
“Dia pergi ke kantor kelurahan Kuta Selatan. Yang jelas menurut (perwakilan asing) semua tanda tangan aduan. Ada sekitar belasan yang tanda tangan semua,” kata Alit.
Proses Mediasi
Pihaknya akan melakukan mediasi antara warga homestay dengan tetangga di depan homestay yang punya ayam, Selasa (7/3/2023) agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun menurutnya, ayam tersebut bukan milik homestay melainkan milik warga yang pernah tinggal di sana.
“Kami mencoba menengahi antara pemilik ayam dan pemilik homestay agar disampaikan kepada turis asing yang tinggal di sana. Yang dulu punya rumah di sana adalah pemilik ayam itu,” dia berkata.
“Rencananya hari Selasa kita mediasi. Mereka bertetangga jadi bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kalau nanti (mediasi) menemui jalan buntu, maka pihak homestay harus membuat peredam suara di sana. Tamu yang mengadu,” kata Alit. [WB]
Temukan berbagai artikel paling menarik, teraktual dan terpopuler lainnya dari WartaBerita.Net di GoogleNews |