WartaBerita.Net | SINGAPURA — Pihak Kementerian Kesehatan Singapura, atau Ministry of Health (MOH) mengungkapkan bahwa sekitar 45% kasus COVID-19 yang menjangkiti warganya dalam seminggu terakhir adalah subvarian BA.4 dan BA.5
“Sekitar 45 persen kasus COVID-19 di masyarakat dalam sepekan terakhir adalah subvarian BA.4 dan BA.5, naik dari 30 persen pada pekan sebelumnya,” kata pihak Kementerian Kesehatan pada Senin (27/6/2022, sebagaimana dikutip dari CNA.
Subvarian BA.5 sendiri diperkirakan berkontribusi pada 40 persen dari semua kasus COVID-19 dalam seminggu terakhir. Pihak MOH menyebutkan, berdasarkan data internasional dan lokal di Singapura menunjukkan bahwa kedua subvarian tidak menghasilkan hasil yang lebih parah dibandingkan dengan jenis Omicron sebelumnya.
MOH juga mengatakan bahwa tingkat vaksinasi yang tinggi warganya membuat kasus COVID-19 masih dapat dikontrol. “Ditambah dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dari populasi kami, jumlah infeksi COVID-19 yang parah tetap dapat dikelola,” jelas pihak MOF
Pihak MOH menambahkan bahwa mereka tidak akan membuat perubahan apa pun terhadap langkah-langkah manajemen yang aman pada saat ini.
Masker akan tetap dibutuhkan di dalam ruangan sebagai garis pertahanan utama. Langkah-langkah manajemen aman yang dibedakan dengan vaksinasi saat ini untuk beberapa kegiatan berisiko lebih tinggi juga akan tetap tidak berubah.
“Namun, kami memantau situasi dengan cermat, dan tidak mengesampingkan perlunya memperketat tindakan manajemen yang aman jika diperlukan.”
“Rumah sakit dan Fasilitas Perawatan COVID-19 kami siap untuk mengatasi proyeksi lonjakan kasus. Kami juga memiliki rencana darurat untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan kami dengan cepat, jika diperlukan,” kata Kementerian Kesehatan Singapura. [WB]